SEKBERNEWS - Kenaikan Rp 4 triliun dari tahun sebelumnya. target tersebut kemungkinan besar dapat terlampaui, mengingat nilai investasi yang masuk sampai mei 2014 sudah Rp 6,2 Triliun. optimisme tersebut disampaikan sekretaris BPT-PM kardenal.iya mengataka, sektor investasi properti menguasai angka pertumbuhan nilai investasi tersebut.” kalo perumahan tumbuh berkembang akan menumbuhkan persoalan sosial. ia menjadi masalah,” katanya. untuk itu, roadmag investasi BPT pada tahun mendatang, Pemkab Bogor bakal mengembangkan investasi di sektor industri.
untuk mendukung itu, perlu ada perubahan tata ruang untuk kawasan industri.” kita terus terang kalah bersaing dengan bekasi, karawang bahkan purwakarta.kenapa, karna tidak progresif mempersiapkan kawasan industri baru,” kata dia. tahun 90-an,Kabupaten Bogor memang jadi tujuan investasi disektor industri, hal itu dampak dari pembangunan tol jagorawi.namun ,menurut Kardenal, fenomena itu membuat Pemerintah terlena menyiapkan kawasan industri baru. sampai saat ini, Kabupaten Bogor hanya punya 3 kawasan industri dengan luasan sekitar 300 hektare.” dan itu sudah hampir full, sehinnga infestor baru tidak lagi kebagian lokasi,’ katanya.
sementara, Kabupaten Bekasi kawasan industrinya mencapai sekitar 6000 hektare,karawang 5500 hektare.” demikian juga purwakarta, kita tertinggal jauh,” katanya. BPP, lanjutnya,saat ini sudah melakukan upaya kita dengan membuat feasibility study untuk membuat kawasan industri baru. namun,untuk mewujudkan kawasan tersebut, berada dalam ranah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Tata Ruang dan Pertanahan.” tentu kawasan ini juga harus memiliki akses dan infrastuktur yang baik serta ketersediaan energi yang baik,” katanya. BPT-PM, sambungnya, juga terus menata potensi infestasi kedepan. misalnya, pengembangan sektor pariwisata, peternakan, perikanan dan potensi potensi lain .
“tetapi stretching kita hari ini adalah industri dan wisata sesuai dengan pencari Kabupaten Bogor termaju,” katanya. meski demikian, promosi infestasi tidak seperti makan cabai yang langsug terasa pedas.” untuk menarik infestor perangkatnya harus kita siapkan. kita butuh regulasi perizinan, persoalan regulasi ini perizinan, penting bagaimana persyaratan izin dipermudah dan prosedur diperpendek. regulasi kita, infrastuktur kita, kepastian infestasi,” pungkasnya.(ful/c)
untuk mendukung itu, perlu ada perubahan tata ruang untuk kawasan industri.” kita terus terang kalah bersaing dengan bekasi, karawang bahkan purwakarta.kenapa, karna tidak progresif mempersiapkan kawasan industri baru,” kata dia. tahun 90-an,Kabupaten Bogor memang jadi tujuan investasi disektor industri, hal itu dampak dari pembangunan tol jagorawi.namun ,menurut Kardenal, fenomena itu membuat Pemerintah terlena menyiapkan kawasan industri baru. sampai saat ini, Kabupaten Bogor hanya punya 3 kawasan industri dengan luasan sekitar 300 hektare.” dan itu sudah hampir full, sehinnga infestor baru tidak lagi kebagian lokasi,’ katanya.
sementara, Kabupaten Bekasi kawasan industrinya mencapai sekitar 6000 hektare,karawang 5500 hektare.” demikian juga purwakarta, kita tertinggal jauh,” katanya. BPP, lanjutnya,saat ini sudah melakukan upaya kita dengan membuat feasibility study untuk membuat kawasan industri baru. namun,untuk mewujudkan kawasan tersebut, berada dalam ranah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Tata Ruang dan Pertanahan.” tentu kawasan ini juga harus memiliki akses dan infrastuktur yang baik serta ketersediaan energi yang baik,” katanya. BPT-PM, sambungnya, juga terus menata potensi infestasi kedepan. misalnya, pengembangan sektor pariwisata, peternakan, perikanan dan potensi potensi lain .
“tetapi stretching kita hari ini adalah industri dan wisata sesuai dengan pencari Kabupaten Bogor termaju,” katanya. meski demikian, promosi infestasi tidak seperti makan cabai yang langsug terasa pedas.” untuk menarik infestor perangkatnya harus kita siapkan. kita butuh regulasi perizinan, persoalan regulasi ini perizinan, penting bagaimana persyaratan izin dipermudah dan prosedur diperpendek. regulasi kita, infrastuktur kita, kepastian infestasi,” pungkasnya.(ful/c)













0 comments:
Post a Comment