detakbogor.com - Dalam mendongkrak popularitas tokoh politik atau upaya pembentukan opini publik, Wali Kota Bogor terpilih, Bima Arya, mengakui besarnya pengaruh dari sosial media. Hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia khususnya kalangan menengah ke atas amat melek internet dan aktif dalam dunia sosial media.
Bima mengakui jika fenomena tersebut ia alami langsung saat melakukan sosialisasi pada saat Pilkada Kota Bogor beberapa waktu lalu.
"Awalnya saya pikir berapa sih orang yang pakai sosmed, tapi ketika blusukan masuk ke gang-gang, setelah selesai foto bareng warga bilangnya minta diunggah fotonya, saat itu saya merasa kaget, dan saya jadi memahami besarnya pengaruh sosial media," ujar Bima, Selasa (24/9/2013).
Bima menyebut dampak yang dibuat dalam berbagai percakapan di sosial media juga cukup massif, dimana beberapa di dalamnya juga termasuk berbagai serangan-serangan politik. Melihat fenomena tersebut ia kemudian memutuskan untuk memperkuat tim yang mengurusi sosial media.
Namun meskipun demikian, Bima mengaku tetap percaya aksi jauh lebih mengena dibanding sosialisasi bentuk apapun dalam sosial media. Karena pembicaraan di sosial media biar bagaimanapun adalah refleksi dari realita yang terjadi.
"Kalau kita tidak berbuat apa-apa tidak akan jadi apa-apa juga," ujarnya.
Sosialisasi di lapangan secara langsung tetap merupakan media paling efektif dalam menyampaikan pesan, namun fenomena sosial media juga memberikan dampak yang besar dan harus dijadikan perhatian.













0 comments:
Post a Comment