BOGOR (Sekber) - Mewujudkan jalan Puncak Dua yang diharapkan dapat mengurai
kemacetan diakui Bupati Bogor bukan
pekerjaan mudah. Khususnya soal restu dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian
Pekerjaan Umum (PU).
Menurut Bupati Bogor, Rachmat Yasin, dirinya sempat
bersitegang dengan Menteri PU,
Djoko Kirmanto saat
mengajukan pembangunan jalan Puncak dua yang
menghubungkan kawasan sentul
hingga Istana Cipanas.
“Masalahnya jalan
Puncak itu khan jalan nasional kalau kita membiayai dari APBD akan menyalahi peraturan, sedangkan beberapa jalan nasional lain seperti Naggrek pemerintah pusat cepat sekali melakukan pembangunan
tapi jalan Puncak kenapa tidak,” ujar Bupati saat
melakukan silaturahmi dengan para wartawan, LSM dan aktivis di Puncak belum lama ini
Untuk diketahui ,
pembangunan jalan Puncak dua
merupakan jalan alternative yang
digagas pemkab Bogor untuk
mengurai kemacetan jalur Ciawi
hingga Cianjur yang
intensitasnya sudah tunggi. Tidak hanya pada hari Sabtu dan minggu,
kemacetan di jalur ini sudah terjadi hampir setiap hari
sehingga mengganggu aktivitas warga yang
tinggal dikawasan Puncak.
Sedangkan jalan
Puncak Dua akan dibangun sepanjang 43 kilometer yang menelan biaya hingga Rp 750 miliar. Seluruh biaya pembangunan tersebut nantinya akan berasal dari pemerintah pusat. Bupati mengatakan, persoalan utama untuk pembangunan jalur
Puncak dua yakni masalah lahan sudah bisa
diatasi.
“Saya bicara dengan Tommy
Suharto, group Mega Kuningan termasuk Probosutejo pemilik sebagian lahan
yang akan dipakai untuk pembangunan
jalan jalur Puncak Dua,
hasilnya mereka mau
menghibahkan sebagaian lahan
mereka untuk pembangunan jalan, “
tandas Bupati.
Dia mengaku, tadinya ada usul untuk membanguna
jalan tol layang yang menjadi penghubung wilayah Bogor Selatan termasuk ke Puncak. Namun usulan itu ditolak karena tidak akan efektif buat warga dan juga akan merugikan warga, karena permukiman mereka akan berada dibawah jalan Tol.
“Kalau jalan konvensional saya berharap warga dapat melakukan kegiatan ekonomi seperti membuka warung atau yang lain, sehingga ada hasil yang bisa mereka dapat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Pemkab
Bogor, Burhanudin mengatakan
konsep pembangunan jalur Puncak
dua akan dimulai dari tengah hingga Istana Cipanas. Untuk
sejumlah titik dikawasan Sentul yang
menjadi lintasan akan
dikerjakan setelah yang ditengah
hingga Istana Cipanas selesai.
“Yang pasti ada puluhan rumah yang terkena dan
memang harus digusur, tapi eksekusinya
akan dilakukan setelah jalan
ditengah sampai istana Cipanas Selesai,” jelasnya.
Hingga saat ini, lanjut Burhanudin, tidak ada
kendala berarti untuk
masalah lahan. Sebab hampir
seluruh pemilk lahan yang akan dilalui
jalur puncak dua sudah mau menghibahkan
tanahnya. (GIO/FUL)
berita yang menarik, saya baru tahu informasinya- hehehehh
ReplyDelete