Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
Menu Utama

Pengundin Nomor Urut Calon Bupati Di Masjid Dikritik

detakbogor.com - Adanya rencana KPUD Kab Bogor menggelar pengundian nomor urut paslon cabup dan cawabup di halaman Masjid Baitul Faizin Cibinong, mendapat protes dari salah satu pasangan calon. Pasalnya, pengundian nomer urut merupakan agenda politik dan kurang etis dilakukan dilingkungan masjid.

"Saya merasa tidak pantas berpolitik di dalam mesjid. Mau pake kopeah atau baju koko pun tetap tidak pantas menggunakan areal masjid untuk berpolitik," jelas calon bupati bogor dari PDI-P, Karyawan Faturahman.

Nada keberatan Karfat ini berkaitan rencana KPUD Kab Bogor yang akan menggunakan halaman Masjid Baitul Faizin sebagai tempat pengundian nomor urut calon bupati, tanggal 15 Juli mendatang. "Masjid itu untuk tempat beribadat bukan untuk berpolitik. Sedangkan kegiatan pengundian ini adalah kegiatan politik," jelasnya.

Pemikiran lain menurut Karfat, yang namanya kegiatan politik adalah agenda kenegaraan yang dimiliki semua golongan. Artinya bukan milik satu golongan religi saja. "Intinya apa tidak ada tempat lain untuk melakukan agenda pengundian nomor urut. Jangan di masjid lah, jangan campur adukan kegiatan politik dengan kegiatan agama," jelas Karfat.

Dan akhirnya KPUD Bogor membatalkan rencana pengundian nomor urut calbup dan cawabup Bogor di halaman Masjid Baitul Faizin, Cibinong. Saat ini, KPU tengah mencari tempat pengganti dari rencana awal.

"Kita mengantisipasi kemungkinan hujan ketika pelaksanaan pengundian nomor urut. Sebab tempat yang rencananya kita pakai adalah tempat terbuka, jadi kita antipasi hujan," ujar Ketua Pokja KPUD Bogor, Tugiman, Kamis (11/7/2013).

Tugiman mengatakan, dalam konsep yang dirancang KPU untuk kegiatan pengundian adalah ditandai pemberian tausiah oleh masing-masing paslon cabup dan cawabup. Setelah pemberian tausiah, baru dilakukan pengundian nomor urut.

"Setiap paslon akan kita beri skrip tausiah. Kegiatan ini akan disiarkan langsung media televisi nasional. Kegiatan lalu diakhir dengan acara buka bersama," jelas Tugiman.

Terkait adanya protes dari salah satu paslon, Tugiman membenarkan. Namun pergeseran lokasi pengundian, lebih didasari untuk mengantisipasi kemungkinan hujan saat pelaksanaan kegiatan.

"Pengundian yang kita rancang bukan di masjid, tetapi di taman. Karena mengantisipasi hujan, kita tengah memikirkan alternatifnya," jelasnya

0 comments:

Post a Comment