Bogor - Pembangunan jalan layang Bogor Outer Ring Road
(BORR) tahap II di Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) akan mulai dilakukan, selama pembangunan yang dimulai bulan Oktober ini diperkirakan akan terjadi kemacetan .
Direncanakan
pembuatan jalan layang akan berlangsung selama 510 hari kerja. Artinya
kemacetan yang terjadi akan berlangsung selama pengerjaan dilakukan.
Pasalnya, lokasi pembuatan jalan layang berada di salah satu jalan utama
di Kota Bogor yang dikenal rawan kemacetan.
Dinas Lalu Lintas
Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor mengaku perkiraan kemacetan yang akan
terjadi di sekitar lokasi pembuatan jalan layang tersebut. Oleh
karenanya, pihak DLLAJ Kota Bogor terus melakukan upaya-upaya rekayasa
lalulintas untuk mengurai kemacetan yang akan terjadi, selama pembuatan
jalan layang ini.
"Kita memang tengah memikirkan kemungkinan
kemacetan yang ditimbulkan akibat pembuatan jalan layang ini. Sebab
tidak ada pekerjaan jalan saja, jalanan tersebut rawan kemacetan,
apalagi bila ada pengerjaan jalan yang memakan waktu cukup lama," jelas
Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas pada DLLAJ Kota
Bogor, Dody Wahyudin, Minggu (30/9/2012)
Disebutkan Dody,
rekayasa atau pengalihan arus lalulintas akan dilakukan pihak DLLAJ
dengan berkoordinasi dengan petugas kepolisian. Sosialisasi pun akan
segera dilakukan terkait rencana pengerjaan jalan layang ini.
"Kita
berkoordinasi dengan Satlantas Polres Bogor Kota dan pelaksana proyek,
untuk melakukan rekayasa lalulintas mengantisipasi kemacetan yang
dipastikan terjadi selama pembangunan jalan layang. Akan dilakukan
simulasi dengan asumsi bagaimana situasi pada jam sibuk, dan hari
libur,” kata Dody.
Dody menuturkan, simulasi akan dilakukan
tanggal 7, 8 dan 9 Oktober mendatang. Salah satu simulasi yang akan
dilakukan adalah mencoba memanfaatkan jalan alternatif seperti Jalan
Kebon Pedes. Simulasi akan dilakukan lengkap dengan pengaturan atau
pengalihan lalulintas.
Setelah pemagaran dan pemancangan tiang
baro pile, pembangunan akan berlanjut dengan pemindahan fasilitas umum
seperti tiang listrik, rambu-rambu, papan reklame, halte dan lainnya
yang ada di sekitar proyek. Pada titik ini juga akan dilakukan simulasi
khusus.
Tetapi, lanjutnya, seperti apapun solusinya, kemacetan
akan terjadi. Karena tanpa pembangunan jalan layang, Jalan Sholis sudah
terkenal padat lalulintas.
“Saya berharap pengguna Jalan Sholis
dapat memaklumi gangguan akibat pembangunan tol BORR II ini. Setelah
selesai akan terasa manfaat karena lalulintas akan mulus, dari Simpang
Yasmin pengendara bisa naik jalan layang dan lasung masuk toll BORR I
selanjutnya ke Jagorawi. Jadi tidak ada lagi penumpukan kendaraan di
lampu merah depan pintu masuk tol BORR I seperti yang terjadi selama
ini,” tegasnya.
sumber :zack/inilah.com
0 comments:
Post a Comment